si hati batu
terdengar cengkerik mengalunkan irama rimba
pemecah sepi dikala sunyi
malam pekat gelita
tiada sinar rembulan
aku si hati batu
gigih menelaah buku
bukuku buku geliga
yg mampu berkata
ak temui beribu kawan disitu
aku si hati batu
x peduli apa yg terjadi
kerna semuanya bukan reality
semuanya hanya fantasy
yang hanya memakan diri
jika tidak berhati-hati
walau sekeras mna pown hatiku ini
ttp akn terhakis jua
seperti titisan-titisan air yg menghakis dinding gua
walau ak si hati batu
masih ada kelembutannya kerna ak hanya
manusiaa biasa,,,
aku bukan lah sasterawan negara yg pandai mengatur kata
aku bukanlah pahlawan yg mengangkat senjata
aku hnya manusi biasa yg punyai hati dan jiwa...
No comments:
Post a Comment