HARGA DIRI
Ku singkap jendela
kehidupan
Terasa lembut bayu
menyapa pipi
Sedang fikiran jauh
melayang
Pandangan mataku
tertancap pada asfalt
Di atasnya menderu
beribu-ribu tapak kaki manusia
Melangkah gah tanpa
tolehan
Berkelana menuju arah
masing-masing
Ku perhatikan di satu
sudut
Di antara rendangnya
pohon hijau
Menyejukkan dan
mendamaikan hati
Terus utuh berdiri di
muka bumi
Menjadi tempat
sepasang kekasih
Bercumbu mesra tanpa
segan silu
Mempamerkan
kehangatan kasih pada umum
Terlalu asyik di
muara cinta
Hingga harga diri
dibuang ke tepi
Merosakkan
pandanganku pada kesegaran pohon itu
Menoleh aku ke arah
masjid
Indah dan megah
dirinya di tengah-tengah
Antara kesibukan
manusia
Dan juga antara
kemaksiatan dunia
Ukiran indah terus
menarik hati
Menenangkan jiwa dan
rohaniku yang bergelodak
Jiwa yang penuh
dengan calitan dosa
Bilal tetap
menjalankan tugasnya
Melaungkan azan
Masjid tetap disitu
Walaupun penghuninya
tidak pernah bertambah
Dalam meneliti adegan
manusia
Ke menutup rapat
kedua mata ini
Imbauan terus
melintasi ingatan
Silih berganti tanpa
henti
Ada mereka yang
membenci
Ada jua mereka yang
menyayangi
Mereka terus dengan
urusan duniawi
Hingga mengabaikan
ukhrawi
Membiarkan diri
dihanyut gelombang hidup
Yang bertongkatkan
kemahuan nafsu
Di mana harga diri
menjadi taruhan
Menjadi bahan
lelongan ?
Sedang diri terus
diasak resah
Pertimbangan akal
mencetus kemungkinan
Dalam meniti likuan
berduri
Apakah mungkin di
masa depan
Harga diri masih
berharga
Pada mata duniawi
Sedangkan Ilahi
Menantikan kita
Untuk menyelimuti
diri
Dengan baju syurgawi
Merintih menangisi
Harga diri yang kian
ketandusan
By : sinufashar
Date : 15/10/2012
01 : 10 pm
No comments:
Post a Comment